Tekanan Ekstrim pada Berlian ? Bukan masalah

Berlian dapat bertahan di bawah banyak tekanan. Kristal mempertahankan strukturnya dalam eksperimen laser yang mencapai lebih dari lima kali tekanan di pusat Bumi. Berlian secara mengejutkan sangat bagus di bawah tekanan. Struktur kristalnya bertahan bahkan ketika dikompresi hingga 2 triliun pascal. Itu lebih dari lima kali tekanan di inti bumi.

Penemuan ini mengejutkan karena intan tidak selalu merupakan struktur karbon yang paling stabil. Karbon murni dapat mengambil banyak bentuk. Berlian itu satu. Lainnya termasuk grafit (ditemukan di ujung pensil) dan bentuk silinder kecil yang disebut nanotube karbon. Atom karbon disusun dengan cara yang berbeda untuk setiap bentuk. Model-model ini bisa lebih atau kurang stabil di bawah kondisi yang berbeda. Biasanya, atom karbon mengambil keadaan yang paling stabil. Pada tekanan normal di permukaan bumi, keadaan karbon yang paling stabil adalah grafit. Tapi diberi tekanan kuat, berlian menang. Inilah sebabnya mengapa berlian terbentuk setelah karbon masuk ke dalam Bumi.



Tetapi pada tekanan yang lebih tinggi, para ilmuwan memperkirakan bahwa struktur kristal baru akan lebih stabil daripada berlian. Amy Lazicki adalah seorang fisikawan. Dia bekerja di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California. Dia dan rekan-rekannya meninju berlian dengan laser yang kuat. Kemudian mereka menggunakan sinar-X untuk mengukur struktur material. Kristal baru yang direncanakan tidak pernah muncul. Berlian itu bertahan bahkan setelah pukulan laser ini. Hasilnya menunjukkan bahwa di bawah tekanan tinggi berlian adalah apa yang oleh para ilmuwan disebut metastabil. Artinya, ia dapat bertahan dalam struktur yang kurang stabil daripada beralih ke struktur yang lebih stabil. Berlian sudah dikenal metastabil pada tekanan rendah. Cincin berlian nenekmu tidak berubah menjadi grafit super stabil. Berlian terbentuk di bawah tekanan tinggi di dalam Bumi. Saat dibawa ke permukaan, tekanannya lebih rendah. Tapi struktur berlian bertahan. Ini berkat ikatan kimia yang kuat yang menyatukan atom karbonnya.

Sekarang, kata Lazicki, "tampaknya hal yang sama berlaku ketika Anda pergi ke tekanan yang jauh lebih tinggi." Dan ini bisa menarik bagi para astronom yang mempelajari planet-planet jauh di sekitar bintang lain. Beberapa dari exoplanet ini mungkin memiliki inti yang kaya karbon. Mempelajari keanehan berlian di bawah tekanan ekstrem dapat membantu mengungkap cara kerja eksoplanet ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana COVID-19 Berdampak pada Industri Minyak dan Gas

10 Mata Uang Kripto Terbaik Di Februari 2022